Laman

Sabtu, 22 Oktober 2011

Ciliandra Fangiono, Triliuner Termuda RI


Dalam daftar Majalah Forbes tentang daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010,nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.
Di antara daftar orang terkaya itu terdapat tujuh pendatang baru dengan total kekayaan lebih dari US$8 miliar atau sekitar Rp72 triliun. Namun, di antara orang terkaya itu, Ciliandra Fangiono, adalah triliunan termuda. Usianya baru 34 tahun.
 Mantan kepala bankir investasi First Resources Ltd, yang mengelola lebih dari 247.000 hektare perkebunan kelapa sawit di Sumatera dan Kalimantan itu memiliki kekayaan US$1,1 miliar atau sekitar Rp9,9 triliun.
 Dia dan kerabatnya, termasuk saudara laki-lakinya Cik Sigih, yang menjabat wakil kepala eksekutif, memiliki 85 persen perusahaan pengelola kebun kelapa sawit itu. First Resources juga tercatat di Bursa Efek Singapura.
 Tahun lalu, melalui polesannya, saham perusahaan naik di atas 30 persen seiring kenaikan harga kelapa sawit. Ayahnya, Martias, adalah pendiri perusahaan itu, tetapi belum terlibat sejak 2003.
 First Resources juga memiliki anak usaha PT Ciliandra Perkasa. Kegiatan utama Ciliandra Perkasa di bidang usaha penanaman dan pemanenan kelapa sawit. Perusahaan juga mengolah buah menjadi minyak sawit mentah serta inti sawit untuk penjualan lokal dan ekspor.

Bapak dari dua anak itu dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia berada di peringkat ke-20. Peringkat Ciliandra turun dibanding tahun lalu di posisi ke-18. Namun, dari nilai kekayaan, pundi-pundi harta Ciliandra melesat dibanding 2009 sekitar US$710 juta atau setara Rp6,4 triliun.

Kekayaan Ciliandra mengalahkan sejumlah konglomerat papan atas lainnya yang lebih senior seperti pendiri Grup Lippo, Mochtar Riady (US$730 juta), Ciputra (US$725 juta), dan Prajogo Pangestu (US$455 juta).

Adaro Menempatkan Empat Orang Dalam Daftar Orang Terkaya Indonesia


Majalah Forbes kembali merilis daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2010. Nilai kekayaan 40 orang super kaya itu mencapai US$71 miliar atau sekitar Rp640 triliun.

Jumlah tersebut meningkat pesat dibandingkan tahun lalu yang tercatat US$42 miliar atau hampir Rp380 triliun. Dari daftar terkaya itu, sekitar 16 orang atau 40 persen  mengumpulkan kekayaan dari sumber daya alam, di antaranya batu bara. Total nilai kekayaan mencapai US$12 miliar atau sekitar Rp108 triliun.

"Peningkatan harga saham dan komoditas menjadi salah satu pendongkrak kekayaan mereka," tulis Forbes.

Salah satu perusahaan di industri tambang batu bara yang menghasilkan triliuner terbanyak adalah PT Adaro Energy Tbk. Perusahaan yang mencatatkan sahamnya (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli 2008 itu menempatkan jajaran pemegang saham dan eksekutifnya dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia.

Bahkan, menurut riset Business Insider, Adaro Energy masuk dalam peringkat ke-9 untuk pertumbuhan tercepat. Tingkat pengembalian investasi Adaro selama tiga tahun sebesar 40,3 persen. Dengan pendapatan US$2,82 miliar, Adaro memiliki cadangan batu bara sekitar 3,5 miliar ton.

Berikut pemegang saham dan eksekutif terkaya Indonesia dari Adaro Energy:

1. Edwin Soeryadjaya
Edwin adalah salah satu dari lima pemegang saham utama Adaro Energy. Bersama keluarga Rachmat, keluarga Thohir, keluarga Subianto, dan Sandiaga Salahuddin Uno, dia mengonsolidasikan kepemilikan sahamnya menjadi entitas tunggal, PT Adaro Strategic Investments yang memiliki secara langsung 43,91 persen saham Adaro Energy.
 Total kekayaan Edwin mencapai US$1,6 miliar atau sekitar Rp14,4 triliun dan berada pada peringkat ke-13. Nilai kekayaan putra pendiri PT Astra International Tbk berusia 61 tahun itu meningkat dua kali lipat dibanding tahun lalu yang mencapai US$800 juta.

Kepemilikan sahamnya di Adaro tidak secara langsung, melainkan melalui perusahaan ekuitas pribadi, Saratoga Capital. Melalui Saratoga, Edwin juga mengendalikan perusahaan infrastruktur telekomunikasi, PT Infrastruktur Menara Bersama.
2. Garibaldi Thohir
Nilai kekayaan direktur utama Adaro Energy itu mencapai US$1,45 miliar atau sekitar Rp13,05 triliun. Pundi-pundi harta Boy, sapaan Garibaldi itu melonjak dari US$930 juta pada 2009.

Pria berusia 45 tahun dengan tiga anak itu mengelola perusahaan batu bara berjenis 'envirocoal' yang memiliki kandungan carbon dan sulfur rendah. Nilai kekayaan Garibaldi di antaranya tertopang oleh peningkatan harga saham Adaro hingga 40 persen tahun lalu.
 Hingga September 2010, Garibaldi mengklaim dapat mempertahankan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$701 juta dan margin yang lebih tinggi dibanding rata-rata industri sebesar 35 persen.

Sedangkan pendapatan usaha konsolidasi selama periode tersebut meningkat enam persen hingga US$1,98 miliar, karena pertumbuhan produksi sebesar 12 persen.

3. Benny Subianto
Mantan wakil direktur utama PT Astra International Tbk itu memiliki kekayaan US$1,05 miliar atau sekitar Rp9,45 triliun. Pria berusia 68 tahun itu merupakan salah satu pemegang saham utama Adaro Energy.
 Sebelumnya, alumni Fakultas Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) itu adalah mantan direktur utama PT United Tractors Tbk. Anak usaha Astra itu bergerak di bidang penjualan dan penyewaan alat berat.
 Benny yang sempat menjalankan bisnis minyak sawit di bawah bendera Astra itu dikenal salah satu pengusaha yang tidak pernah berhenti untuk belajar.

4. Sandiaga Uno
Total kekayaan Sandiaga mencapai US$795 juta atau setara Rp7,15 triliun. Nilai kekayaan Sandiaga itu melonjak signifikan dari US$400 juta pada 2009.
 Pengusaha berusia 41 tahun dan memiliki dua anak itu juga mendirikan Saratoga Capital pada 1998 bersama Edwin Soeryadjaya.

Sebagai salah satu pemegang saham Adaro Energy, Sandiaga ikut membawa perusahaan menjadi produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia. Volume produksi dan penjualan Adaro Energy pada periode sembilan bulan 2010 masing-masing meningkat 12 persen menjadi 31,84 juta ton dan 32,36 juta ton.
Sandi, sapaan Sandiaga, sempat mencalonkan diri sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) periode 2010-2015. Namun, dalam pemilihan, suara Sandi kalah dibanding ketua umum Kadin terpilih Suryo B Sulisto. 

Kisah Taipan Terkaya Malaysia Bangun Bisnis


Jika Indonesia memiliki Budi Hartono bersaudara sebagai orang terkaya Indonesia, Malaysia memiliki Robert Kuok sebagai orang kaya Malaysia versi Majalah Forbes 2010.

Kekayaan Robert mencapai US$14,5 miliar tahun ini. Ia memiliki bisnis di berbagai bidang, mulai dari perusahaan beras, gula, jasa pengiriman, real estate dan media. Pada 2007, ia juga masuk ke perusahaan kelapa sawit hasil merger Indonesia dan Singapura, Wilmar Internasional yang dijalankan keponakannya.

Robert yang kini berusia 86 itu memiliki kisah menarik bagaimana ia merintis usahanya dari bawah. Robert Kuok memulai hidupnya dengan bekerja di Mitsubishi selama 3 tahun di divisi pengiriman beras. Setalah ayahnya meninggal pada 1948, tiga saudaranya mendirikan perusahaan dengan nama Kuok Bros Sdn Bhd. Perusahaan itu khusus menjual hasil pertanian, dan sukses pada 1961 ketika ia membeli gula murah dari India, dimana harganya kemudian melambung.
 Ia lalu mendirikan Malaysia Sugar Manufacturing, yaitu perusahaan gula refinery pertama di Malaysia. Hal itu membuat Robert memiliki banyak hubungan dengan pemain besar gula dan rafinasi.Sepanjang tahun 60-70an perusahaan Kuok tumbuh pesat dengan harga gula yang terus meningkat. Ia menciptakan Perkebunan Perlis dan memperluas bisnisnya memproduksi gula.

Kuok lalu bersama dengan pemain besar lainnya menjual 1 juta ton gula ke Cina pada 1971. Pria yang pernah dijuluki Raja Gula Asia ini kemudian mendirikan perkebunan gula terbesar di Indonesia yang bekerja sama dengan pengusaha Liom Sioe Liong (Sudono Salim).
Pada tahun 1971, ia membangun Shangri-La pertama, di Singapura. Ekspansi bisnis pertamanya ke properti Hong Kong pada tahun 1977, ketika ia memperoleh sebidang tanah Tsim Sha pada Tsui Timur yang baru direklamasi tepi laut, di mana ia membangun hotel kedua, Kowloon Shangri-La. Pada tahun 1993 melalui Kerry Group  ia mengakuisisi saham 34,9% di South China Morning Post dari News Corporation milik Murdoch.

Perusahaannya  memiliki investasi di banyak negara, termasuk Singapura, Filipina, Thailand, Daratan Cina, Indonesia, Fiji dan Australia. Bisnis di Cina termasuk perusahaan pembuatan botol  untuk Coca Cola, dan kepemilikan Beijing World Trade Centre,jasa angkutan termasuk Berhad Malaysia Massal Carrier dan Grup Transmile.Pengaruh politik Nya dibuktikan oleh-Nya yang telah dipilih sebagai salah satu penasihat pada perjuangan pengalihan kedaulatan Hong Kong, dan saham minoritas di CITIC Pasifik. Dia juga berperan dalam menyampaikan informasi dan menyiapkan pertemuan antara pemerintah Malaysia dan Cina yang mengarah ke pengakuan penuh lintas diplomatik kedua negara.

Kuok telah menikah dua kali dan memiliki delapan anak. Dato Kuok resmi pensiun dari Grup Kerry pada 1 April 1993. Salah seorang putranya, Kuok Khoon Ean, sekarang menangani sebagian besar  operasi bisnisnya. Dia saat ini berada di Hong Kong.
Di tahun yang sama, ia membangun hotel pertama di Singapura, Shangri-La Hotel dan setelah itu ia membangun Kowloon Shanri-La di Hong Kong. Tak berhenti disitu, Robert juga membeli 30 persen saham Sucden Kerry International, perusahaan Prancis yang menguasai sebagian perdagangan gula dunia.

Lantas masuk ke dalam bisnis perdagangan minyak, dengan membeli 67 persen saham perusahaan perdagangan minyak Hamburg. Tak hanya itu uangnya juga diinvestasikan ke bisnis media, dengan membeli 18 persen saham TVB, yang menerbitkan South China Morning Star.


Dalam perayaan Ultah Kuok Group, Robert mengungkapkan ia sangat menaruh hormat dan berhutang budi terhadap ibunya. Ibunya yang mengajarkan nilai kejujuran dan berperan sebagai kapten dalam bisnis keluarga itu. Ia juga menekankan perusahaan yang baik adalah yang memberi sumbangsih kepada masyarakat.
"Industri ini tidak mungkin terjadi tanpa visi anggota pendiri, kontribusi dan loyalitas karyawan dan prinsip moral yang kuat dari ibu saya."
 Menurut bapak 8 anak ini, kekayaan harus digunakan untuk dua tujuan utama, yaitu pertama, untuk menciptakan kekayaan yang lebih besar. Kedua, bagian dari kekayaan harus dapat memperbaiki umat manusia, dengan tindakan filantropi atau investasi di bidang pengetahuan, kesehatan. 

Miliader Dunia Pemilik Klub Sepakbola


 Harta sepuluh pemilik klub bola terkaya di dunia melonjak US$36 miliar dibandingkan tahun lalu. Namun, kenaikan kekayaan mereka tidak terkait dengan klub bola. Harta mereka lebih berasal dari kenaikan harga komoditas, serta pulihnya bursa saham di tingkat dunia. 
Mereka adalah para taipan yang menguasai bisnis menguntungkan di dunia, mulai dari baja, media dan fashion. Mereka juga banyak berinvestasi di komoditas seperti baja, minyak dan tambang lainnya. Sebut saja misalnya Lakshmi Mittal. Kekayaan miliarder asal India ini meningkat US$9,4 miliar dari tahun lalu menjadi US$28,7 miliar.
 Lantas, siapa saja mereka?
Berikut ini daftar miliarder pemilik klub bola ternama di dunia seperti ditulis Forbes.

1. Lakshmi Mittal
Kekayaan: US$28,7 miliar
Klub: Queen's Park Rangers
Lakshmi adalah warga Inggris kelahiran India yang mengendalikan ArcelorMittal, produsen baja terbesar dunia dengan penjualan US$65 miliar dalam setahun. Mittal membeli 20 persen saham di Queens Park Rangers (QPR) pada 2007. Prestasi tertinggi klub ini, finalis Piala FA. Pemegang saham utama QPR, lebih dari 60 persen adalah bos Formula One, yakni Bernie Ecclestone.

2. Amancio Ortega
Harta: US$25 miliar
Klub: Deportivo La Coruna De
Ortega, dikenal sebagai raja fashion sekaligus pendiri raksasa ritel Spanyol, Inditex dikenal sebagai salah satu orang kaya papan atas dunia. Klub bolanya juga berada di peringkat sembilan di La Liga. Dengan peringkat yang masih jauh ketimbang Real Madrid dan Barcelona, manajemen klub menekankan perlunya membangun stadion baru agar bisa kompetitif dengan para pesaing.

3. Paul Allen
Harta: US$13,5 miliar
Klub: Seattle Sounders
Pendiri Micorsoft, Paul Allen melalui Vulcan Sports & Entertainment bergabung sebagai pemilik Seattle Sounders pada 2007. Klub bola ini juga dimiliki oleh produser film Joe Roth,
pengusaha Adrian Hanauer dan Drew Carey. Sounders menyelesaikan musim pertandingan 2009 di Liga Amerika Serikat dengan meraih rekor kemenangan. 


Harta: US$11,2 miliar
Klub: Chelsea
Dua tahun lalu, harta Roman Abramovich penguasa komoditas Rusia sempat menurun akibat penurunan harga. Namun, tahun lalu kembali pulih seiring dengan lonjakan harga baja dunia. Namun, kondisi berbeda terjadi pada klub bola miliknya. Chelsea menderita kerugian US$73 juta tahun lalu. Meski The Blues sukses di Liga Primer sejak kedatangan Abramovich, namun keuangan Chelsea kerap mengalami kerugian.

5. Silvio Berlusconi
Harta: US$9 miliar
Klub: AC Milan
Perdana Menteri Italia, sekaligus konglomerat media ini tersengat dalam tuduhan korupsi, skandal seks hingga pernah dijahar dengan patung di kota Milan. Meski begitu, kekayaannya meningkat 20 persen tahun lalu berkah dari investasinya di Mediaset dan Mediolanum. AC Milan merupakan klub bergengsi di Italia, sekaligus dihuni oleh para pemain bintang bola dunia.


6. Francois Pinault
Harta: US$8,7 miliar
Klub: Stade Rennais (Rennes)
Francois Pinault dikenal sebagai pendiri grup PPR yang membangun merek-merek barang mewah. Sebut saja misalnya Gucci dan Balenciaga, dua merek terkenal yang berada di bawah kendali PPR. Dia menggunakan klub olahraga untuk mempromosikan produk olahraga besutan PPR, yakni Puma.

7. John Fredriksen

Harta: US$7,7 miliar
Klub: Valerenga
John Fredriksen, sosok yang begitu dikenal dalam dua sisi, sebagai raja perkapalan dan tanker minyak, sekaligus dikenal sebagai pengusaha yang menghindari pajak. Fredriksen menjadi warga negara Cyprus pada 2006 untuk menghindari pajak dari Norwegia. Fredriksen juga pernah dikabarkan menolak tawaran Roman Abramovich yang berniat membeli rumahnya di London senilai US$200 juta pada 2006.


8. Alisher Usmanov
Harta: US$7,2 miliar
Klub: Arsenal
Usmanov, namanya melambung sebagai pengusaha baja dan telekomunikasi. Selama tiga tahun dia bersaing dengan pengusaha Amerika, E. Stanley Kroenke untuk mengendalikan Arsenal. Namun, Kroenke muncul sebagai pemenang dengan memiliki 29,9 persen saham Arsenal ketimbang Usmanov yang memegang 26,3 persen. Nilai klub Arsenal tahun lalu turun 2 persen menjadi US$1,18 miliar.
9. Philip Anschutz
Harta: US$6 miliar
Klub: Los Angeles Galaxy, Houston Dynamo, Hammarby
Mewarisi perusahaan pengeboran minyak Amerika, Anschutz mengembangkan portofolio investasinya ke bursa saham, real estat, kereta api hingga bisnis hiburan. Dia dikenal sebagai pendiri Major League Soccer (MLS) di Amerika, sekaligus sebagai pemilik beberapa klub bola, seperti LA Galaxy, Chicago Fire, Houston Dynamo, hingga klub bola Swedia Hammaraby.


10. Bernard Ecclestone
Harta: US$4 miliar
Klub: Queen's Park Rangers (QPR)
Ecclestone yang dikenal sebagai Presiden dan CEO Formula One sempat menjadi gunjingan media massa dalam beberapa tahun terakhir terkait dugaan skandal seks dan anti Semitisme. Dia juga berupaya menghindari terjadinya perpecahan di Formula One setelah tim ternama seperti Ferrari mengancam hengkang. Prestasi tertinggi klub ini, finalis Piala FA.

7 Ciri Koruptor Diurai Dari Kata Korupsi


Pemerintahan kita dibentuk dari sebuah koalisi besar partai politik.Demokrat sebagai partai yang mengusung SBY sebagai presiden juga harus berkoalisi dengan berbagai partai memuluskan jalan mendapatkan kursi ini.Kabinet dengan terpaksa harus disesaki oleh jatah-jatah partai politik.Hampir terlihat tidak ada niat untuk memberantas korupsi besar.Nazarrudin mantan Bendahara Umum Partai Demokrat secara gamblang menyebut nama Anas urbaninggrum dan beberapa nama petinggi partai Demokrat,juga Dua Anggota KPK Chandra M Hamzah yyang bertemu 4 kali dengannya juga Ade Raharja.Juga dibeberkan tentang money politik pemilihan ketua umum partai Demokrat.Terakhir kasus di dua kementrian yang disebut-sebut melibatkan kedua menteri tersebut.Hingga kini kasus Nazarrudin dengan kolega yang mengemplang duit hingga mencapai triliun rupiah seperti jalan ditempat masih menunggu sentuhan niat baik KPK untuk membongkarnya.Kasus bank Century yang terindikasi mengemplang dana negara juga tak terdengar lagi,sunyi senyap padahal semua data sudah diberikan oleh DPR ke KPK.Andi Malarangeng dan Muhaimin Iskandar tetap dilantik lagi dengan posisi sama sebagai menteri pemuda dan olahraga dan menteri tenaga kerja dan transmigrasi.

Siapa sih koruptor itu? Seperti sebuah makhluk yang entah berantah yang sukar sekali diberantas. Bahkan ada istilah pembiaran terjadinya korupsi di berbagai bidang selama  tdak kurang dari empat dekat, 40 tahun! Bayangkan selama empat puluh tahun terjadinya korupsi, tapi dibiarkan saja. Sejak kapan ketemu angka empat puluh, rasanya mudah ditebak, ya coba itung aja sejak jaman “kerajaan” orde baru yang runtuh selma 32 tahun memerintah plus 8 tahun selama reformasi, klop 40 tahun!
Reformasi berjalan sudah 13 tahun, kalau diambil patokan sejak mundurnya Soeharto tanggal 21 Mei 1998, dengan hitung-hitungan ini, berarti baru sekitar lima tahunan adanya usaha pembrantasan yang kelihatan nyata, walau belum maksimal, khususnya dengan adanya KPK, inipun banyak pihak yang gerah alias “kebakaran jenggot” ketakutan. Kok takut? Ya siapa lagi kalau bukan koruptor! Kita patut bersyukur, walau yang ditangkap kebanyakan baru kelas teri, bukan kakap atau pausnya!
Mungkin memang dibutuhan keberanian yang luar biasa bagi seorang pemimpin untuk memberantas korupsi, bukan main di wacana, tapi tindakan tegas yang tidak berorientasi kepada untung rugi dalam politik dan mempertahankan kekuasaannya. Karena bila oriantasinya kekuasaan, sampai dunia kiamatpun korupsi tidak bisa diberantas! Loh kok bisa begitu? Ya bagaimana bisa memberantas korupsi kalau takut kekuasaannya digoyang, tak berani, takut nanti dalam pemilu tak dapat dukungan politik!.Presiden cenderung mengamankan pemerintahan dengan berkoalisi.Partai koalisi diberikan jatah beberapa kursi menteri.Cenderung kementrian yang dipimpin sering dijadikan mesin uang buat partai karena semua kita tahu bahwa berapa sich dana yang dimiliki partai politik???Mereka sering menggelar kampanye besar-besaran dan berbagai acara.Publikasi dana ke publik milik partai politik selalu jarang dilakukan.
Ada baiknya kita membedah kata  KORUPSI itu satu demi satu, mari kita mulai:
Pertama, hurup “K”, kurang bersyukur kepada Tuhan. Nah koruptor ini adalah orang yang kurang bersyukur atau tidak pandai bersyukur terhadap nikmat atau karunia yang telah diberikan Tuhan kepadanya. Jadi walau sudah kaya dan bergaji besar serta mempunyai kedudukan tinggi tetap saja korupsi! Dirinya selalu merasa kurang, kurang dan kurang. Jadi kalau pakai istilah sebuah lagu,  hutan, gunung dan lautapun mau dimakannya!

Kedua, hurup “O”, omongannya selalu manis, terutama ketika diadakan pemilu, ya janjinyapun manis, demi rakyat, untuk rakyat. Namun setelah keduduknya di dapat di lembaga-lembaga yang terhormat, baik ditingkat pusat atau daerah, maka rakyat dilupakan. Yang terjadi adalah bagaimana mengambil uang negara sebanyak-banyaknya, dengan berbagai dalih dan argumentasi yang kelihatan masuk akal, agar tidak terhendus oleh KPK!
Ketiga, hurup”R”, rakus terhadap harta benda. Apa saja mau dimilikinya, dengan jalan apapun. sehingga dirumahnya yang megahpun bukan lagi nampak keindahan dan kenyamanan, tapi gudang! Rumah para koruptor indah dipandang mata, tapi rusak dalam pandangan hati nurani. Rumah itu megah, tapi sebenarnya kuburan! Mana ada rumah koruptur yang berisi rakhmat, taufik dan hidayahNya. Rumah yang birisi benda-benda hasil korupsi akan menjadi azab dikemudian hari, cepat atau lambat! Hidupnyapun tak tenang, jangan-jangan ketahuan, jangan-jangan terbongkar dan seterusnya.
Kempat, hurup”U”, usahanya sebanyak mungkin mengambil uang rakyat atau uang negara, lagi-lagi dengan berbagai cara atau manipulasi, ya seperti si gayus tambunan itu atau “gayus-gayus” yang lainnya. Sehingga kalau mereka tak ketahuan akan terlihat sangat tidak wajar antara gaji yang di dapat setiap bulannya, dengan rumah atau mobil mewah yang dimilikinya. Sebenarnya dengan ketidak wajaran ini, sudah bisa dicari dari mana asal harta-harta tersebut? Tapi  karena yang mengusut dan yang diusut sama-sama korupsi, ya sudah yang terjadi adalah TST(tahu sama tahu) atau kalau istilah lain” sesama setan jangan saling mengganggu!” atau” maling jangan teriak maling!” nanti  rakyat pada bingung!
Kelima, hurup”P”, “pantat botol” alias”muka badak” tak tahu malu, bergaya dengan mobil mewah, berjas dan berdasi, rumah menterang, bergaya, namun semuanya hasil korupsi! Kalau koruptor punya rasa malu, ya bukan koruptor namanya, yang repot keluarganya mendukung. Sang istri/suami(ternyata yang korupsi bukan hanya lelaki, perempuan juga ada yang korupsi) atau anak tidak tahu, atau tak mau tahu bahwa kalau dilihat gajinya, semestinya suami/istri atau bapak/ibunya tak punya ini semua, tapi mereka diam, pura-pura tak tahu dan baru menangis ketika suami atau bapaknya ditangkap KPK, diborgol,  masuk penjara! Jadi orang melakukan korupsi juga “di dukung” oleh keluarganya, keluarga koruptor adalah keluarga pantat botol, muka badak, tak tahu malu! Kan mestinya mereka mengingatkan suami atau bapaknya, jangan melakukan korupsi, bukanya mengingatkan bahkan menikmati dengan senang hati, jalan-jalan ke luar negeri dari hasil korupsi!
Keenam, hurup”S”, sikat sana sini, sikut sana sini, agar bisa memanipulasi sebanyak-banyak, entah itu kwintansi, proyek bodong, SPJ akal-akalan, seminar atau lokakarya tipu-tipu, study banding dan lain sebagainya. Pokoknya sikat sana sini, sikut sana sini yang penting dapat mengambil uang rakyat sebanyak-banyaknya. Rakyat menjerit kelaparan, atau rakyat menjadi semakin miskin karena ulahnya, tak peduli.
Ketujuh, hurup”I”, injak sana, injak sini. Siapa yang diinjak? Siapa lagi kalau bukan yang dibawahnya alias bawahan. Maka sering terjadi bawahan yang sudah gajinya jauh lebih kecil, masih di sunat, dipotong dengan berbagai dalih dan alasan. Terkadang antara yang diberikan dengan yang ditandatangani di kwitansi berbeda, yang dikasih 50 ke bawahan, yang dikwitansi 100! Bagaimana kalau bawahannya tak mau, siap-siap “disingkirkan” tidak diberikan job, dikucilkan, bahkan bisa dimutasi ke tempat yang jauh terpencil di ujung “dunia” sana atau bahkan dicari alasan yang dibuat-buat agar si bawahan yang “bandel” ini dipecat!

Lalu apakah pintu tobat bagi koruptor tertutup, tidak! Selama koruptor itu masih hidup dan dia bertobat lalu mengembalikan uang hasil korupsinya kepada negara, karena dia sudah menyesal ketika dipenjara dan tidak mengulangi perbuatannya lagi, insya Allah tobatnya diterima. Tentu tobat yang taubatan nasuha, tobat yang sunguh-sungguh, bukan tobat ketika di penjara, namun setelah keluar dari penjara, eh korupsi lagi! Yang begini mah pantas dihukum seberat-beratnya! Iya,  biar ada efek jera bagi koruptor lainnya, seperti yang dilakukan Cina. Masa Cina yang komunis berani bertindak tegas dan berani menghukum seberat-beratnya kepada para koruptor di negaranya, bahkan sampai hukuman mati! Kalau Indonesia karena punya sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab, ya mungkin tidak sampai menghukum mati, cukup sampai setengah mati saja!

Itulah tujuh citi koruptor dari tujuh hurup korupsi, yang bisa dijadikan ciri seorang itu koruptor atau tidak, tidak mesti semua ciri tersebut, dua atau tiga dari ciri diatas sudah terlihat jejaknya koruptor, apa lagi kalau sampai ketujuh ciri tersebut ada pada seseorang, sudah bisa dipastikan orang tersebut koruptor tulen! Tangkap segera, jangan dibiarkan atau ada pembiaran seperti diatas, 4o tahun ada pembiaran korupsi. Rakyat pasti senang kalau korupor itu diberantas sampai ke akar-akarnya, pemerintah yang berani dan tegas memberantas korupsi pasti didukung rakyat. Hanya para koruptorlah yang tidak senang dengan adanya KPK, hanya para koruptorlah yang tidak senang adanya pembuktian terbalik terhadap harta miliknya, hanya para koruptorlah yang tidak suka kepada pemerintah yang berani dan tegas untuk memberantas korupsi.
Semoga dengan tujuh ciri di atas, kita dapat mewaspadai dan memberikan umpan balik kepada lembaga-lembaga yang terkait, semoga para koruptor itu pada bertobat dan segera mengembalikan uang hasil korupsinya kepada negara dan semoga negara kita bebas dari korupsi, sehingga kesejahteraan bagi rakyat segera dapat terwujud.Semoga.Katakan Tidak Pada Korupsi.. .

Group ABC dan Orang Tua mengantarkan Husain Djojonegoro Masuk Daftar Orang Terkaya



Kiprah Grup ABC di bisnis consumer goods tak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, Grup ABC boleh dibilang sebagai salah satu ikon penting, selain Indofood, di industri tersebut. Kecap, saus sambal, sirup, sari buah dalam kotak ABC, wafer Tango, dan batu baterai ABC tercatat sebagai pemegang pangsa pasar tertinggi di kategori produk masing-masing.
Namun, tak banyak yang tahu siapa saja aktor di balik sukses dan mengguritanya Grup ABC. Perusahaan keluarga ini sangat low profile, bahkan cenderung tertutup. Padahal, dari tahun ke tahun, bisnis mereka makin berkibar dan membubung. Di tangan generasi kedua, kepak sayap bisnisnya menggurita ke berbagai lini bisnis. Grup ABC sukses menancapkan taringnya sebagai perusahaan keluarga yang eksis dan solid. Bahkan, beberapa produknya telah meramaikan pasar internasional.
Cikal bakal Grup ABC bermula dari usaha keluarga yang didirikan oleh dua bersaudara: Chandra Djojonegoro alias Chu Sam Yak dan Chu Sok Sam di Medan pada 1948. Awalnya, mereka berdagang aneka barang, antara lain anggur tradisional yang dikemas dalam botol. Selang dua tahun, tepatnya 14 Februari 1950, mereka menggandeng Lim Kok Liang, Lim Tong Chai, dan Lim Mia Chuan mengibarkan NV Handel Maatschappij May Lian & Co. Perusahaan ini memproduksi minuman anggur tradisional Cap Orang Tua di Semarang, Jawa Tengah.


Seiring menyebarnya produk anggurnya ke seantero Nusantara, perusahaan ini lantas berubah menjadi PT Perindustrian Bapak Djenggot (PBD). Boleh dibilang, inilah cikal bakal Grup Orang Tua dan Grup ABC yang kemudian menggurita ke berbagai ranah bisnis. Di PBD, kepemilikan saham dua bersaudara Chu — Chandra dan Chu Sok Sam — sebesar 42,4%. Menurut data AC Nielsen, PBD tercatat sebagai produsen terbesar herbal wine tradisional yang menguasai sekitar 70% pangsa pasar. Produknya, antara lain Anggur Wine, Fruit Wine, Beras Kencur Wine, dan Anggur Malaga. Produk anggur kolesom ini juga mampu menembus pasar mancanegara.
Kelompok usaha ini mulai mengepakkan sayapnya pada 1959 lewat PT Everbright Battery Factory, memproduksi baterai ABC. Keluarga Chu menguasai 31% sahamnya. Hampir sedasawarsa kemudian, 1968, mereka mengembangkan International Chemical Ind. CL yang juga memproduksi baterai ABC. Di perusahaan ini dua bersaudara itu memiliki 46,4% saham. Tahun 1973, mereka makin agresif membiakkan perusahaan dengan mengakuisisi PT Uni Djaja sebesar 31,9%, produsen kamput di Medan.

Bisnis consumer goods mulai dirambah dua Chu pada 1975 dengan mengibarkan PT ABC Central Food Industry. Di perusahaan ini mereka menguasai 53% saham. Tahun berikutnya, mereka masuk ke industri toiletries dengan produk perdana sikat gigi Formula lewat PT Ultra Prima Abadi. Di perusahaan ini keluarga Chu tercatat sebagai pemegang saham mayoritas dengan penguasaan 68,5% saham. PT Ancol Terang Printing yang membidangi kemasan kaleng mereka bangun pada 1978 dengan kepemilikan 40%.
Dekade 1980-an, bisnis mereka tambah menggurita di tangan generasi ke-2. Sepeninggal Chandra yang kembali ke Sang Khalik 1988 — Chu Sok Sam meninggal lebih dulu pada 1986, kelompok usaha ini lantas dikendalikan oleh dua putra Chandra: Husain dan Hamid Djojonegoro. Sementara itu, dari generasi ke-2 Chu Sok Sam ada Sumito, Vincent Kus Chu dan Kogan Mandala Choo.

Upaya melanggengkan bisnis keluarga ini memicu mereka membangun perusahaan investasi yang berfungsi mewakili kepemilikan saham di perusahaan. Toh, dalam perjalanan waktu, masing-masing juga membangun kerajaan bisnis sendiri, meski terlihat ada saling silang kepemilikan. Semisal, di PT Artha Boga Cemerlang –perusahaan distribusi, Hamid memiliki 25% saham pribadi dan sisanya dimiliki grup: keluarga Chu.
Di antara ketiga generasi kedua keluarga Chu, Hamid terlihat yang paling agresif mengembangkan bisnis pribadi meski kemudian dikembangkan dalam skema kerja sama antarkeluarga. Selain Artha Boga Cemerlang, Hamid juga tercatat sukses mengibarkan, antara lain, PT Puri Ngajogjakarta (hotel bintang empat di Kota Gudeg yang berkapasiats 200 kamar), PT Crownprince Jasaboga (jasa boga) dan pabrik minyak goreng di Bekasi PT Darmex Oil & Fat. Hamid memang dipercaya membesarkan Grup Orang Tua.


Hamid juga tercatat membidani kelahiran PT Panjang Jiwo Pangan Makmur (1982). Berlokasi di Surabaya, perusahaan ini memproduksi aneka minuman kesehatan: Kiranti, Larutan Penyejuk Panjang Jiwo, dan Larutan Penyejuk Orang Tua dan permen Tango. Kiranti tercatat satu-satunya produk minuman kesehatan bagi wanita yang sedang menstruasi. Kiranti juga mengeluarkan produk untuk pegal linu: Kiranti Pegal Linu. Sementara itu, permen Tango menempati posisi ke-6 dari 10 pemain di industri permen di dalam negeri.
Di tangan Hamid, Husain, dan Kogan, kelompok usaha ABC dan Orang Tua makin menggurita dan merambah berbagai lini bisnis. Ekspansi pun terus dilakukan dengan cara membangun sendiri maupun mengakuisisi perusahaan lain. Tahun 1983, dari pihak Chu Sam Yak atau Chandra membangun PT Haniwell Murni Company. Di perusahaan yang menghasilkan pembalut wanita merek Innosense, Honeysoft, dan Modess untuk PT Johnson & Johnson Indonesia itu, keluarga Chu Sam Yak memiliki saham 50%.
Geliat pasar batu baterai yang menggairahkan membuat mereka kembali mengakuisisi perusahaan lain pada 1982. Separuh saham PT Hari Terang Industrial Co. Ltd. dicaploknya. Untuk menguasai pasar batu baterai nasional, pada 1989 PT FDK Indonesia dikibarkan dengan kepemilikan saham 22,5%. Dengan memiliki empat pabrik batu baterai — Everbright, International Chemical, Hari Terang, dan FDK — mereka adalah raja untuk pasar batu baterai dengan menguasai 60%-70% pangsa pasar baterai nasional.

Sukses sikat gigi Formula membuat mereka lebih agresif lagi menggarap ladang toiletries. Lewat PT Brushindo Cemerlang –kemudian dikenal dengan PT Ultra Prima Abadi 2 dan 3 — yang didirikan tahun 1984, mereka tampak serius menggarap pasar sikat gigi dan pasta gigi. Selain Formula, mereka juga meluncurkan merek Durodont, Abc Dent, dan Formula Junior. Di perusahaan ini keluarga Chu tercatat mempunyai saham 78,9%. Sikat gigi Formula mencatat rekor sebagai pemimpin pasar (30%), mengalahkan Pepsodent dan Oral B. Menurut pengamat pemasaran Roy Goni, dominasi Formula memaksa Pepsodent memosisikan diri pada kelas urban karena tak mampu menembus rural market yang dikuasai Formula. Merek Formula juga mencatat prestasi dengan produk inovasi teranyarnya: pembersih lidah.
Sementara itu, di industri consumer goods, mereka mulai melirik pasar biskuit dengan membangun PT Danone Biskuit Indonesia pada 1994. Di sini keluarga Chu menguasai saham 26%. Setahun berikutnya, mereka juga membangun PT Danone Biskuits Sales & Distribusi. Saham mereka di sini sangat kecil, hanya 5%. Namun, tahun 1998 dan 1999, kepemilikan saham di kedua perusahaan itu dilepas. Menilik tahunnya, sepertinya karena hajaran krisis ekonomi. Divestasi saham juga dilakukan tahun 2000 terhadap kepemilikannya di PT FDK Indonesia sebesar 22,5%. Mereka lantas mendirikan FDK Intercallin, perusahaan patungan dengan Alpha Industries Co. Ltd. dan Fuji Electrochemical Co. Ltd. yang memproduksi baterai Alkaline. Perusahaan ini dipercayakan pengelolaannya di tangan Husain.
Melepas saham di Danone bukan berarti ambisi mereka mencengkeram ladang bisnisconsumer goods surut. Justru mereka makin agresif dengan menggandeng H.J. Heinz, berkantor pusat di Amerika Serikat. Nama perusahaan pun yang semula PT ABC Central Food berubah menjadi PT Heinz ABC Indonesia. Langkah aliansi ini dilakukan untuk memperkuat posisi produk ABC di kawasan Asia. Maklum, sejak 1980, produk seperti sirup, sambal, dan saus tomat sudah diekspor ke berbagai negara, seperti AS, Kanada, Australia, Singapura, Malaysia, Brunei, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Denmark, Arab Saudi, Belanda, dan Inggris. Sampai saat ini perusahaan ini memiliki tiga pabrik: di Karawang, Daan Mogot (Jakarta), dan Pasuruan. PT Heinz Indonesia dikendalikan oleh Kogan.

Menggandeng pihak asing juga mereka lakukan dalam memproduksi Kratingdaeng, melalui PT Asiasejahtera Perdana Pharma (1991). Minuman energi ini berasal dari Thailand, dengan merek Red Bull. Di perusahaan ini mereka memiliki saham sampai 65%. Perusahaan ini di bawah komando Husain. Ia juga tercatat mempunyai bisnis pribadi, antara lain PT Indofica Housing yang dikenal sebagai salah satu pengembang di Sunter, Jakarta; restoran Crystal Jade Palace di Jakarta; dan pemilik saham PT Bank Alfa (20%) — dilikuidasi Pemerintah pada 1997.
Tahun 1990-an, lewat grup, mereka juga agresif mengakuisisi beberapa perusahaan. Tercatat perusahaan yang dibeli, PT Gunarajuli Setia (61,5%), PT Melatitunggal Intiraya (61,5%), Asti Dama Adhimukti (97,5%), PT Duta Nusa Idaman (100%), Rajuli Reksa (68,5%), Asiatic Union Perdana (75%), dan terakhir tahun 1999 mengakuisi PT Ultra Prima Pangan Makmur (68,5%). PT Rajuli Reksa kemudian berubah menjadi PT Ultra Prima Abadi 4 yang merupakan pabrik talk dan sampo di Jakarta dengan merek Atalia. Sementara itu, Ultra Prima Pangan Makmur adalah produsen biskuit wafer Tango dan Milcow. Wafer Tango tercatat sebagai pemicu kebangkitan pasar wafer yang terkesan tidur. Tango membuat terobosan dengan mengemas wafernya lebih sederhana dengan kemasan kecil. Didukung komunikasi dan aktiviats pemasaran yang gencar, wafer Tango sukses memimpin pasar biskuit wafer.
Seperti pepatah tak ada gading yang tak retak, Grup ABC pun tak selalu menuai sukses. Mie ABC dan Mie President yang dihasilkan oleh PT ABC President Enterprises Indonesia — didirikan tahun 1992 dengan kepemilikan saham 32,9% — masih tampak merayap mengejar ketertinggalan dari dominasi Indomie (Indofood). Begitu pula minuman Galin Bugar, kurang mendapat respons pasar. Sementara itu, mi instan Selera Rakyat dan Happy Mie yang diproduksi oleh PT Artha Milenia Pangan Makmur kini tengah digenjot pemasarannya.

10 Orang Super Kaya Tanpa Gelar Sarjana


Beberapa dari mereka mewarisi perusahaan keluarga, meski ada juga yang berusaha sendiri.Kompensasi gaji besar biasanya diperoleh karena seseorang memiliki gelar kesarjanaan. Namun, kebiasaan itu tidak berlaku untuk sebagian orang. Beberapa orang terkaya di dunia justru putus kuliah atau melewatkan kesempatan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.
Beberapa dari mereka mewarisi perusahaan keluarga, meski ada juga yang berusaha sendiri. Ingvar Kamprad misalnya. Dia dibesarkan di sebuah pertanian di Swedia dan memulai usahanya dengan sedikit uang dari ayahnya. Ingvar menjalani bisnis ketika masih duduk di sekolah menengah. Saat itu, usianya baru 17 tahun.Lalu, apa kunci kesuksesan para miliarder dunia itu? Apakah karena kecerdasan mereka, kreativitas, atau hanya keberuntungan semata? Berikut 10 miliarder tanpa gelar kesarjanaan itu yang dikutip dari Business Insider:
1. Bill Gates
Bos Microsoft itu memiliki kekayaan sekitar US$54 miliar. Gates sempat kuliah di Harvard University, namun tidak selesai.

"Saya salut terhadap para lulusan (Harvard) yang mengambil jalur untuk memperoleh gelar kesarjanaan. Saya termasuk yang putus kuliah dari Harvard tapi paling sukses," kata Gates.

 "Saya rasa itu yang membuat saya mengucapkan pidato perpisahan di kelas saya sendiri. Saya melakukan yang terbaik dari setiap orang yang gagal".

2. Larry Ellison
Sumber kekayaan Ellison diperolehnya dari Oracle. Kekayaannya mencapai US$28 miliar. Ellison tidak menyelesaikan kuliahnya di University of Chicago.
Namun, uniknya, dia justru dinobatkan sebagai Entrepreneur of The Year oleh Harvard University School of Business pada 1990.
3. Amancio Ortega
Kekayaannya banyak bersumber dari Zara/Inditex. Ortega yang tidak pernah mengenyam pendidikan tinggi dan meraih gelar kesarjanaan itu sukses meraup kekayaan senilai US$25 miliar.
Yang menarik, model bisnis Ortega justru menjadi rujukan banyak sekolah bisnis.
4. Christy Walton
Walton mengumpulkan pundi-pundi kekayaannya senilai US$24 miliar dari bisnis ritel besar, Wal Mart. Dia pun tidak memiliki ijazah pendidikan tinggi.
 Walton justru menjadi penyandang dana untuk The Walton Family Foundation Charitable Support Foundation yang di antaranya untuk membantu mahasiswa dari Meksiko dan Amerika Selatan guna menimba ilmu di perguruan tinggi Amerika Serikat.
5. Karl Albrecht
Kekayaannya yang bersumber dari ALDI mencapai US$23,5 miliar. Kesuksesan Albrecht juga tidak dilandasi dengan gelar kesarjanaan dari perguruan tinggi.
Dia sempat bertugas di Perang Dunia II bagi tentara Jerman. Kesuksesan bisnis yang dikembangkan bersama saudara laki-lakinya dipelajarinya dari pengalaman di medan perang dan paskaperang
6. Ingvar Kamprad
Melalui IKEA, Kamprad sukses menghimpun kekayaan hingga US$23 miliar. Padahal, dia tidak menyandang satu pun gelar kesarjanaan.
 Awal kesuksesannya dimulai di kota Stockholm, Swedia, saat masih berusia 17 tahun. Saat itu, dia membeli korek api dengan harga murah dalam jumlah besar. Selanjutnya dia menjualnya secara eceran untuk memperoleh keuntungan.

7. Li Ka-shing
Dari bisnis real estate dan sejumlah variasi usaha lainnya, taipan Hong Kong ini memiliki kekayaan US$21 miliar. Tanpa harus menyandang gelar sarjana, bisnis Li Ka-shing sukses luar biasa.

Bahkan, Li Ka-shing tidak menyelesaikan sekolahnya di bangku sekolah menengah atas saat berusia 15 tahun. Dengan keuletan menjual bunga-bunga plastik, dia menjadi tumpuan ekonomi keluarganya.

8. Liliane Bettencourt
Kekayaannya mencapai US$20 miliar. Tanpa embel-embel gelar sarjana di belakang namanya, Bettencourt sukses mengelola L'Oreal.
 Namun, keberhasilannya itu juga tidak lepas dari warisan bisnis keluarganya. "Mengapa harus repot-repot belajar di perguruan tinggi, kalau Anda mewarisi perusahaan kosmetik terbesar di dunia?" tanya dia.

9. Lee Shau Kee
Konglomerat di bisnis real estate ini tidak perlu kuliah di perguruan tinggi untuk menjadi pebisnis sukses.
Dengan kekayaan sekitar US$18,5 miliar, Lee Shau Kee justru banyak memberikan beasiswa bagi sejumlah mahasiswa perguruan tinggi dan universitas di seluruh dunia melalui Lee Shau Kee Foundation. Bahkan, dia banyak diberi gelar kehormatan.
 10.Michele Ferrero
Melalui bisnis coklat yang mendunia, Ferrero Rocher, pundi-pundi kekayaan Michele Ferrero menggelembung hingga US$17 miliar.Ferrero pun tanpa harus mengenyam pendidikan tinggi untuk meraih keberhasilannya mengelola bisnis makanan yang banyak digemari anak-anak itu.




Daftar 10 Negara terkaya Di Dunia


1. Luxemburg
PNB per kapita: $58,810
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 4,8%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Merupakan daratan kecil yang berbatasan dengan Prancis, Jerman, dan Belgia. Diapit sejumlah negara besar, negara ini tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis utama di Benua Eropa. Dalam tiga tahun ke depan, negara ini berencana menyediakan layanan bandwidth dengan kapasitas supertinggi untuk mendorong pengembangan ekonomi digital yang canggih.

2. Norwegia
PNB per kapita: $55,190
Tingkat buta huruf: 0%
Tingkat pengangguran: 1,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 6,7%

Merupakan negara superkaya yang mendapat keuntungan besar dari ekspor minyak bumi pada 1970-an. Pendapatan utama negara ini berasal dari sektor minyak dan gas, juga teknologi dan komunikasi. Saking kayanya, negara ini mampu mendanai berbagai program sosial dan pendidikan tanpa membebani pajak. Tak heran jika tak ada warga buta huruf di sana. 

3. Kuwait
PNB per kapita: $53,390
Tingkat buta huruf: 6%
Tingkat pengangguran: 1,3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,8%

Negara kecil di Timur Tengah ini memiliki 9 persen dari cadangan minyak dunia. Tidak seperti negara penghasil minyak di sekitarnya, negara ini cukup stabil secara politik. Dibanding dengan negara Teluk lainnya, tingkat pendidikan di Kuwait cukup baik. Daya serap tenaga kerja mencapai lebih 98 persen, baik di bidang perminyakan atau ekspor semen dan bata.

4. Macau
PNB per kapita: $52,410
Tingkat buta huruf: 7%
Tingkat pengangguran: 3%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Daerah administrasi khusus di daratan China ini mendapat banyak pemasukan dari ekspor tekstil dan aneka produk manufaktur. Negara ini juga sangat terkenal sebagai salah satu destinasi perjudian dunia yang cukup masyur. Bahkan pada 2006, pendapatan dari sektor judi melebihi Las Vegas. Mayoritas warga memanfaatkannya sebagai ladang bisnis dengan membuka kasino, hotel, dan pembangunan resor untuk menarik wisatawan mancanegara. 
5. Brunei
PNB per kapita: $50,920
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,7%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,7%

Seperti Norwegia dan Kuwait, sumber utama pendapatan pemerintah adalah dari industri minyak. Sebanyak 60 persen warganya bergantung hidup di sektor itu. Kemapanan finansial membuat pemerintah sanggup memberikan pendidikan gratis hingga perguruan tinggi. Sekadar catatan, Sultan Brunei bahkan pernah menjadi orang terkaya di dunia. Namun belakangan, ada kekhawatiran, menipisnya cadangan minyak mentah akan menjatuhkan standar hidup negara itu.
6. Singapura
PNB per kapita: $50,780
Tingkat buta huruf: 5%
Tingkat pengangguran: 3,95%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 2,2%

Singapura mempromosikan diri sebagai pelabuhan yang ramah bagi perdagangan internasional. Pemerintah setempat sangat ketat mengontrol perekonomian rakyat melalui kemajuan bidang industri elektronik dan farmasi. Selain mengedepankan kesejahteraan umum dan jasa publik, pemerintah sangat peduli terhadap tingkat pendidikan masyarakatnya.

7. Amerika Serikat
PNB per kapita: $46,760
Tingkat buta huruf: 1%
Tingkat pengangguran: 9,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 5,6%

Jumlah penduduk dan kondisi geografis membuat negara adidaya ini tak muncul sebagai negara paling kaya di dunia. Bahkan angka pengangguran dua kali Luxemburg. Negara ini mengedepankan perekonomi kapitalis yang tak terlalu memprioritaskan program sosial. Namun, negara ini tak ragu menghabiskan anggaran besar untuk pendidikan. Meski tergolong maju, kesenjangan sosial-ekonomi di negara ini cukup kentara.

8. Hong Kong
PNB per kapita: $44,090
Tingkat buta huruf: 3,4%
Tingkat pengangguran: 3,6%
Anggaran belanja pendidikan per PDB: 3,3%

Ekonomi negara ini sangat bergantung pada re-ekspor sejumlah produk. Hong Kong mendapat keuntungan dari transisi ekonomi eksportir industri ke pusat perbankan internasional. Pemerintah Hong Kong pro perdagangan bebas. Negara ini memprioritaskan anggarannya untuk kesejahteraan publik dan pendidikan warganya.

Krisis Garam,Peluang Bagi Petani Lokal


Pantai yang Luas Menunggu Digarap

Indonesia merupakan negara dengan luas perairan dua pertiga dari daratnnya. Tak hanya itu, Indonesia memiliki pulau lebih dari 17ribu, yang tersebar dari sabang sampai merauke. Panjang pantai Indonesia nomer dua di dunia setelah Kanada dengan panjang pantai 81 ribu kilometer. Dari situlah terdapat beranekaragam sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan oleh rakyat Indonesia. Dari situ pula, masyarakat menggantungkan hidupnya. Salah satu contoh sumberaya alam yang ada di pesisir adalah garam yang merupakan kebutuhan pokok bagi semua rakyat Indonesia. Kini masyarakat dihantui dengan adanya import garam yang dilakukan pemerintah. Import garam dari luar negeri inilah yang mengakibatkan harga garam dalam negeri menjadi merosot tajam. Bayangkan saja harga garam ditingkat petani untuk k-1 hanya di hargai 550 rupiah, sedangkan untuk k2 Rp 400-Rp 500 rupiah. Sangat miris sekali mendengar fakta dilapangan. Sementara itu, pemerintah terus melakkan import garam. Sebenarnya apa yang sedang dihadapi oleh pemerintah saat ini hingga mengimport garam dari luar.? Apakah, produksi garam dalam negeri kurang, sehingga diperlukan import untuk memenuhinya?., ataukah kualitas produksi garam dalam negeri memang rendah, atau mungkin ada kong kalikong antara pemerintah dengan para importir?
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan, kebutuhan garam nasional tahun ini sebanyak 3,4 juta ton, termasuk di antaranya 1,6 juta ton untuk garam konsumsi dan 1,8 juta ton garam industri.
Jadi, layaknya kita impor garam konsumsi 200 ribu ton, sedangkan untuk garam industri memang saat ini lebih besar impor. Dalam siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jumat (16/9/2011), disampaikan bahwa tahun ini pihaknya akan menyiapkan program swasembada garam nasional pada tahun 2014 nanti.

Pemerintah akan melakukan penurunan impor garam secara bertahap, yaitu dari 2,187 juta ton pada tahun 2010 menjadi 1,022 juta ton di 2011. Garam impor tahun 2009 berasal dari Australia (1,39 juta ton), India (257,9 ribu ton), China (51 ribu ton), Selandia Baru (1.118 ton) dan negara lainnya (35.759 ton).Akan ada upaya meningkatkan produksi melalui intensifikasi melalui rehabilitasi prasarana antaralain sewa tambak, pembuatan atau perbaikan saluran tambak, pembuatan atau perbaikan tanggul, pembuatan atau perbaikan gudang, pemadatan tanah dan meja jemur. Sementara itu perbaikan prasarana antaralain pompa, kincir angin, gerobak sorong, timbangan, bahan aditif dan peralatan tambak lainnya.
Langkah revitalisasi garam yang dilakukan melalui penyediaan prasarana dan sarana usaha garam rakyat, juga akan ada inovasi teknologi melalui penggunaan bahan aditif.
Saat ini, seperti yang disampaikan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad beberapa waktu lalu, telah ditetapkan 9 kabupaten/kota sebagai sentra Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) dalam rangka mengejar target swasembada garam. Tempat tersebut tersebar di Indramayu, Cirebon, Pati, Rembang, Sampang, Sumenep, Pamekasan, Tuban dan Nagekeo. Selain itu, KKP juga telah menerapkan 31 kabupaten/kota penyangga pelaksanaan pengembangan usaha garam rakyat.

Berdasarkan hasil kesepakatan empat kementerian awal September lalu, secara keseluruhan 40 kabupaten/kota tersebut memiliki lahan total seluas 19.822 Ha dengan luas lahan untuk pemanfaatan PUGAR pada tahun 2011 seluas 9.116,57 Ha. Produksi garam yang ditargetkan adalah seluas 1,561 juta ton dan produksi garam tahun 2011 ditargetkan adalah sebesar 667.238 ton. Hingga awal September 2011, produksi sudah tercatat sebesar 308.355 ton dan telah terserap pasar sebanyak 133.457 ton dan stok garam saat ini adalah 174.898 ton.melihat potensi ini,sebaiknya negeri ini focus pada pengembangan industry garam sehingga tidak tergantung pada ekspor.

Flores Timur dan Produksi Garam Lokal

Garam lokal Flores Timur sejak dahulu sudah diproduksi.Desa Lamika terkenal dengan petani garamnya yang  hadir di dapur masyarakatnya.Distribusi dilakukan langsung dengan menyambangi pasar-pasar tradisional sesuai jadwal hari pasar.Garam tanpa merek yang selalu dikemas dalam sebuah wadah anyaman daun pohon aren (koli)yang biasa disebut soka.Tahun 80-an kita masih menjumpai para wanita penjual garam asal Lamika mengenakan sarung duduk di sudut areal pasar tradisional menunggu pembeli.Selain menerima pembayaran dengan uang, juga dipakai transaksi dengan  sistem barter.Lasimnya barter dilakukan dengan berbagai kebutuhan pangan seperti beras,jagung,minyak goring(minyak kelapa) serta berbagai keperluan lainnya.Flores Timur juga pernah memiliki  tambak garam di Pantai Oka sebelah air panas.Proyek dengan pendampingan dari pemerintah menghasilkan produksi garam yang lebih baik sekalipun memakai kemasan seadanya.Sekarang ini sudah jarang kita jumpai garam produksi petani lokal dengan kemasan khasnya diperjualbelikan di pasar tradisional sekalipun.

Menanti Untuk Dikembangkan

Konsumsi garam di kabupaten Flores Timur cenderung bergantung kepada pasokan garam industri yang disuplay dari Jawa.Dengan kemasan yang menarik dan kwalitas yang lebih baik,menjadikan garam lokal asal daerah ini terdesak dan mati suri.Petani lokal asal kabupaten Sikka juga terlihat memasarkan garam lokal produksi mereka di flores Timur.Seorang penjual garam asal Nangahale Kabupaten Sikka yang ditemui di pasar tradisional Oka beberapa bulan lalu mengiyakan hal itu.” Setelah dari pasar Boru(hari Senin),kami menjual disini” katanya.Memakai mobil pick up,mereka mereka menyambangi dua pasar tradisional ini menjual garam produksi petani lokal daerah mereka.”Sering garam yang kami bawa habis terjual,jarang sekali ada yang tersisa” ujarnya diiyakan sopir mobilnya.”Kadang kalau tidak habis terjual,kami titipkan ke sesama  pedagang yang akan menjualnya ke pasar waiwadan atau Waiwerang” tutur ibu yang selalu memakai sarung tenun sikka ini.Dalam seminggu ia bisa memasarkan 1-2 ton.Kadang bisa melebihi jumlah itu bila ada sesama  pedagang atau langganan yang memesan. Flores Timur menurut data terakhir dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur mencatat luas wilayah laut Flores Timur kurang-lebih 3.818,32 km 2 atau 67,92 persen dari luas wilayah Kabupaten Flores Timur keseluruhannya.Dengan jumlah penduduk 238.166 jiwa (data tahun 2009) tentu merupakan pasar yang potensial.Beberapa calon investor pernah melakukan survey di daerah ini.Seorang teman yang ditemui di Waiklibang bulan Mei lalu sedang mengantar investor keliling Flores Timur survey lokasi.

Pilihan Metode Pengembangan

Kabupaten Lembata beberapa hari kemarin meluncurkan garam beryodium produksi petani lokal dengan kemasan yang bagus disertai kwalitas garam yang tidak kalah dengan produksi daerah lain di Indonesia.Sejak tahun 2004 pemerintah daerahnya telah mempersiapkan lahan dan membuat rencana tahap-tahap produksi.Dengan memakai dana pemerintah daerah,petani diberikan pelatihan melalui dinas Koperasi,UKM dan Perindag.Memakai wadah koperasi sebagai pengelolanya,akhirnya dibangun pabrik iodisasi sampai akhirnya garam lokal Cap Pledang dilempar ke pasar 17 Oktober lalu.
Berkaca dari Lembata Flores Timur pun hendaknya bisa melakukan itu.Ada beberapa alternatif untuk menghidupkan kembali produksi garam lokal kita.Pertama; investor swasta menanamkan modalnya dan melakukan produksi dengan memanfaatkan tenaga lokal daerah.Yang kedua; pemerintah sebagai pendamping dengan memberikan pelatihan juga modal dan petani sebagai pekerja dan pengelola.Sistem pemberian modal bisa berupa bantuan atau pinjaman lunak dengan bunga rendah dan harus dikembalikan.Terakhir; pemerintah lewat perusahan daerah sebagi pemodal dan pemilik sedangkan petani sebagai pekerja.Sistem penggajian atau bagi hasil tergantung kesepakatan.
Program dari kementrian kelautan dan perikanan perlu disambut dengan tangan terbuka.Pemerintah daerah yang merasa berpotensial untuk pengembangan industry garam lokal bisa mengajukan program tersebut untuk dikaji dan disetujui kementrian ini.Ini dilakukan jika investor swasta belum berniat melangkah kesana.Terlepas dari semua paparan diatas yang cuma merupakan sebuah pemikiran,ada baiknya perlu dilakukan pengkajian terlebih dahulu kalkulasi bisnis dan prospeknya.Apakah Flores Timur  perlu mempunyai industry garam lokal sendiri seperti Lembata ataukah lebih baik kita mengandalakan pasokan garam produksi daerah lain di Indonesia serta hasil impor…Tabe
Jakarta 28-10-2011
Ditulis Oleh: Ebed de Rosary

Martua Sitorus yang Semakin Kaya di Dunia


 Di dunia bisnis nasional Martua Sitorus tak banyak dikenal. Namun, nama ini masuk dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia versi majalah Forbes.
 Bila tahun lalu dia menempati peringkat 522 terkaya di dunia dengan jumlah kekayaan US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 13 triliun, kini kekayaan Martua meningkat menjadi US$ 3,0 miliar atau sekitar Rp 27,5 triliun. Peringkat pun terdongkrak menjadi 316.
Martua sempat menyandang orang terkaya di Indonesia ke 7 pada 2007 dan ke 14 pada 2006 versi majalah yang sama. Meski berkebangsaan Indonesia, dia saat ini tinggal di Singapura sambil menyetir semua bisnis-bisnisnya.
 Martua lahir 49 tahun lalu di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia sarjana ekonomi dari Universitas HKBP Nommensen, Medan, yang kecilnya dikenal dengan nama Thio Seng Hap dan dikenal juga dengan panggilan A Hok.

Martua memulai karir bisnisnya sebagai pedagang minyak sawit dan kelapa sawit di Indonesia dan Singapura. Bisnisnya berkembang pesat. Pada 1991 Martua mampu memiliki kebun kelapa sawit sendiri seluas 7.100 hektar di Sumatera Utara. Pada tahun yang sama pula Martua bisa membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit pertamanya.
 Warga Batak keturunan Tionghoa kemudian melebarkan sayapnya dengan bendera Wilmar International Limited. Perusahaan agrobisnis terbesar di Asia ini merupakan perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Singapura. Bahkan, untuk pabrik biodiesel, dia memiliki produksi terbesar di dunia. Meski sebagai pemilik, Martua masih menduduki jabatan direktur eksekutif di Wilmar.
 Pembangunan biodiesel dilakukan di Riau pada 2007 dengan membangun tiga pabrik biodiesel, masing-masing memiliki kapasitas produksi 350.000 ton per tahun, sehingga total kapasitasnya 1,050 juta ton per tahun.
 Di negeri ini, Wilmar memiliki sekitar 48 perusahaan. Salah satunya adalah PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania. Dalam laporan keuangan Wilmar, total aset Wilmar pada 2007 mencapai US$ 15,5 miliar, dengan pendapatan US$ 16,46 miliar. Pada tahun itu Wilmar juga bisa membukukan laba bersih US$ 675 juta. 


Sosok Wilmar dan Martua Sitorus
Di pentas bisnis nasional, nama kelompok usaha ini mungkin kurang familier. Padahal, Wilmar termasuk perusahaan agrobisnis terbesar di Asia, mulai dari penguasaan lahan, pabrik pengolahan, hingga perdagangannya. Dan, walaupun berbasis di Singapura, sejatinya sebagian besar aktivitas produksinya berada di Indonesia. Di negeri ini, Wilmar memiliki sekitar 48 perusahaan operasional. Salah satunya adalah PT Multimas Nabati Asahan, yang memproduksi minyak goreng bermerek Sania. Pada akhir 2005, kelompok usaha yang resminya bernama Wilmar International Limited ini memiliki total aset US$1,6 miliar, total pendapatan US$4,7 miliar, dan laba bersih US$58 juta.

Lebih dari itu, pendiri Wilmar adalah orang Indonesia bernama Martua Sitorus. Lelaki yang baru berusia 46 tahun ini berasal dari Pematang Siantar, Sumatera Utara. Ia adalah sarjana ekonomi dari Universitas HKBP Nommensen, Medan, Sumatera Utara.

Awalnya Martua berdagang minyak sawit dan kelapa sawit kecil-kecilan di Indonesia dan Singapura. Lama-kelamaan bisnisnya berkembang pesat. Dan, pada 1991 Martua mampu memiliki kebun kelapa sawit sendiri seluas 7.100 hektar di Sumatera Utara. Di tahun yang sama pula ia berhasil membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit pertamanya. Pada 1996 Martua berekspansi ke Malaysia dengan membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit di sana.

Tak puas dengan itu, Martua mulai melirik bisnis hilir (produk turunan) yang lebih bernilai tinggi. Pada 1998 Martua untuk pertama kalinya membangun pabrik yang memproduksi specialty fats. Lalu pada tahun 2000 ia juga meluncurkan produk konsumsi minyak goreng bermerek Sania.


Selanjutnya, tahun demi tahun bisnis Martua makin membesar hingga menjadi salah satu perusahaan agrobisnis terbesar di Asia yang terintegrasi dari hulu sampai hilir. Per 31 Desember 2005, Wilmar memiliki total lahan perkebunan kelapa sawit seluas 69.217 hektar, 65 pabrik, tujuh kapal tanker, dan 20.123 karyawan. Wilmar mengekspor produk-produknya ke lebih dari 30 negara. Puncaknya, Martua mencatatkan Wilmar di bursa efek Singapura pada Agustus 2006 dengan kapitalisasi pasar mencapai US$2 miliar.

Berkat keberhasilannya itu, sosok Martua Sitorus juga makin menonjol di pentas bisnis global. Majalah Forbes menempatkan Martua di urutan ke-14 dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada 2006. Kekayaan bersihnya ditaksir mencapai US$475 juta. “Palm Oil King”, begitu Forbes menyebut sosok Martua.

Derom Bangun, ketua harian Gapki (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), telah mengenal Martua lebih dari 10 tahun lalu. Dan, ia menilai Martua bisa sukses seperti sekarang karena terhitung pengusaha yang berani memasuki wilayah-wilayah bisnis baru. “Ia cukup berani mengambil risiko, sehingga dengan cepat pula ia mendapat peluang,” tuturnya.

Bungaran Saragih juga berpendapat senada. Mantan Menteri Pertanian itu juga telah lama mengenal Martua dan ia melihat Martua sebagai pengusaha muda yang sangat dinamis, banyak ide, dan kreatif. “Namun, ia memang tergolong orang yang low profile atau tak mau menonjol,” nilai guru besar IPB itu.

Seorang kawan baik Martua yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan semula Martua, yang memiliki nama panggilan A Hok, hanya dikenal sebagai pemasok kecil minyak kelapa sawit. “Ia banyak membeli minyak dari perusahaan perkebunan negara dan dijualnya lagi ke luar negeri,” paparnya. Namun, karena Martua yang juga bernama Thio Seng Hap ini memang sangat low profile, tak banyak pihak yang mengetahui kemajuan pesat bisnisnya. “Jadi, kami terkejut juga setelah melihat ia mampu menjadi pebisnis besar,” tuturnya.

Kawan baik Martua itu memperkirakan bisnis Martua bisa cepat membesar karena, selain memang agresif, ia berhasil menangkap peluang terbukanya penjualan minyak kelapa sawit hasil produksi perusahaan-perusahaan perkebunan negara yang sebelumnya, pada masa Orde Baru, hanya dikuasai oleh salah satu grup konglomerasi di Indonesia. Apalagi, karena bersifat ekspor, bisnis Martua tak terganggu oleh krisis moneter 1997. Sumber Warta Ekonomi menyebutkan jika perusahaan besar di Jakarta yang terkena krisis rata-rata harus memotong penghasilan karyawannya sebesar 2,5%, maka karyawan Wilmar justru memperoleh tunjangan krisis sebesar 2,5%.


Bermitra dengan Kuok Khoon Hong
Akan tetapi, Martua Sitorus tak sendirian dalam mengembangkan Wilmar Corporation. Pada akhir 1980-an, ia menjalin kemitraan dagang dengan Kuok Khoon Hong. Pria berusia 57 tahun ini adalah keponakan Robert Kuok, raja bisnis gula dan properti Malaysia. Keduanya sepakat untuk mengembangkan bisnis bersama-sama. Nama Wilmar sendiri disebut-sebut sebenarnya adalah singkatan dari kedua nama mereka, yaitu William, nama panggilan Kuok Khoon Hong, dan Martua Sitorus. Mereka berdua adalah pemilik signifikan Wilmar Holdings Pte Ltd (perusahaan holding Wilmar International Ltd). Keduanya berbagi tugas, Kuok Khoon Hong sebagai chairman & CEO dan Martua sebagai chief operating officer (COO) Wilmar International Ltd.

Keluarga besar Martua Sitorus juga berperan penting dalam mengembangkan Wilmar Corp. Istri (Rosa Taniasuri Ong), saudara laki-laki (Ganda Sitorus), saudara perempuan (Bertha, Mutiara, dan Thio Ida), dan ipar (Suheri Tanoto dan Hendri Saksti) Martua menduduki berbagai posisi kunci di Wilmar Corp. Bahkan, Hendri Saksti diberi kepercayaan menjadi kepala operasional bisnis Wilmar di Indonesia.

Hendri Saksti bukanlah orang baru di bisnis sawit. Presdir PT Cahaya Kalbar Tbk. ini mulai bergabung dengan Wilmar Corp. sebagai manajer cabang operasional bisnis minyak sawit Wilmar di Indonesia dan kemudian diangkat sebagai direktur keuangan operasional Wilmar di Indonesia pada 1996. Darius Na, mantan direktur PT Cahaya Kalbar Tbk., mengungkapkan sebelumnya Hendri juga sempat berkarier di PT Astra Agro Lestari Tbk. Darius menggambarkan sosok Hendri sebagai pebisnis yang cukup tegas dan memiliki visi bisnis untuk selalu berupaya memperbesar kapasitas. “Ia terhitung orang yang mengutamakan jumlah,” ungkapnya.

Kini, bisnis Martua dan Kuok Khoon Hong terus berkembang. Selama sembilan bulan pertama 2006, pendapatan Wilmar Corp. naik 7,8% menjadi US$3,7 miliar dibanding periode yang sama 2005 sebesar US$3,4 miliar. Adapun laba bersihnya selama sembilan bulan pertama 2006 tumbuh 56,4% mencapai US$68,3 juta dibanding periode yang sama 2005 sebesar US$43,6 juta.


Rencana Merger dan Bisnis Biodiesel
Saat ini ada dua isu yang mencuat mengenai Wilmar Corp. Pertama, rencana merger Wilmar dan lini bisnis Kuok Group, milik taipan Robert Kuok, di bidang agrobisnis (PPB Oil Palms Berhad, PGEO Group Sdn. Bhd., dan Kuok Oil & Grains Pte Ltd). Nilai transaksi merger itu mencapai US$2,7 miliar. Merger ini diperkirakan akan menjadikan Wilmar sebagai salah satu dari 15 perusahaan terbesar di bursa efek Singapura berdasarkan nilai kapitalisasi pasarnya. Sebab, merger ini ditaksir akan memberikan potensi kapitalisasi pasar Wilmar sebesar US$7 miliar. Merger ini diperkirakan juga akan menghasilkan kombinasi pendapatan US$10 miliar dan laba bersih US$300 juta selama sembilan bulan pertama 2006.

Sumber Warta Ekonomi menyebutkan langkah merger itu tak lepas dari situasi yang terjadi dalam keluarga taipan Robert Kuok. Konglomerat itu makin berusia lanjut, tetapi ia tidak merasa nyaman menyerahkan lini agrobisnis Kuok Group kepada anak-anaknya sehingga ia menoleh kembali kepada Kuok Khoon Hong, keponakannya. Pada awalnya, sebenarnya Kuok Khoon Hong adalah orang yang juga membesarkan lini agrobisnis Kuok Group. “Akan tetapi, karena ada perbedaan visi, Kuok Khoon Hong memilih keluar dari Kuok Group dan merintis bisnis sendiri bersama Martua Sitorus,” ujarnya. Kuok Khoon Hong mendapatkan pasokan minyak kelapa sawit dari Martua dan ia kemudian mengekspornya ke berbagai negara. “Dari kombinasi inilah embrio Wilmar muncul,” jelasnya.


Kedua, rencana ekspansi Wilmar ke bisnis biodiesel. Tidak tanggung-tanggung, mereka langsung menggebrak dengan membangun tiga pabrik biodiesel yang diagendakan akan selesai dibangun seluruhnya tahun ini. Masing-masing memiliki kapasitas produksi 350.000 ton per tahun sehingga total kapasitasnya mencapai 1,050 juta ton per tahun. Sejauh ini, belum ada pabrik biodiesel milik perusahaan lain di dunia yang memiliki kapasitas produksi sebesar Wilmar. Sebagai tambahan, apabila rencana merger itu terealisasi, maka pabrik biodiesel milik PGEO Group Sdn. Bhd. dengan kapasitas 100.000 ton per tahun akan makin memperkuat bisnis biodiesel Wilmar.

Menurut Alex Umboh, head of legal and corporate affairs Wilmar Corp. di Indonesia, bisnis biodiesel Wilmar sangatlah prospektif karena permintaan sudah banyak. Selain dari dalam negeri sendiri, permintaan juga datang dari Eropa, Cina, dan Amerika Serikat. Wilmar pun telah siap memasoknya. “Di kawasan industri Dumai itu (tempat ketiga pabrik biodiesel Wilmar berada), kami juga telah dilengkapi dengan pelabuhan dalam,” kata Alex. Jadi, Martua kini tak hanya pantas disebut “raja minyak sawit Asia”, tetapi juga layak disebut “raja biodiesel dunia”.